Sabtu, 13 Agustus 2016

Petai Diprediksi Memicu Inflasi Saat Ramadhan


Petai Diprediksi Memicu Inflasi Saat Ramadhan - Komoditas petai diperkirakan ikut jadi penyebab inflasi waktu Ramadhan serta Idul Fitri yang akan datang di Kota Solo. Pasalnya, tingkat mengkonsumsi bahan penyedap makanan itu bertambah tajam masuk bln. Ramadhan. 

Ketua Tim Ingindali Inflasi Daerah (TPID) Solo, Bandoe Widiarto menyampaikan, pada Juli 2015 lantas, inflasi di Solo meraih 0, 96% month to month (mtm) serta bahan pangan berikan andil 0, 51%. Komoditi yang menyumbang inflasi yaitu cabai rawit, daging ayam ras, petai serta bawang putih. 

Sedang th. 2014 terlebih dulu, angka inflasi 0, 59% (mtm) serta bahan pangan berikan andil 0, 28%. Petai, daging ayam ras, serta kelapa jadi penyumbang inflasi paling besar. Dalam satu tahun lebih paling akhir, petai senantiasa turut jadi penyumbang inflasi di Solo waktu bln. puasa serta Idul Fitri. 

“Kami memperkirakan petai bakal kembali turut andil dalam menyumbang inflasi, ” ungkap Bandoe Widiarto, Selasa (31/5/2016). 

Sebab orang-orang di Kota Solo serta sekitarnya mempunyai rutinitas memakai petai yang mempunyai bau khas digabung dengan makanan yang lain. Bila diamati lebih detil, komoditas penyebab inflasi sepanjang kurun saat enam th. paling akhir didominasi daging ayam ras, beras, cabai, bawang merah, serta petai. 

Kenaikan harga waktu Ramadhan serta Idul Fitri, sesungguhnya lebih di pengaruhi tingkah laku orang-orang dalam pola mengkonsumsi. Saat puasa, umumnya pilih menu-menu makanan spesial yang lezat. Manfaat menghimpit angka inflasi, TPID menggandeng kelompok ulama supaya mengarahkan orang-orang jadi customer bijaksana. Lewat ceramah-ceramah diinginkan bisa memengaruhi pola mengkonsumsi orang-orang. 

Asisten bagian Kesejahteraan Orang-orang Setda Solo, Rohana menyampaikan jalur serta supply ditribusi mesti dijaga supaya kenaikan harga tak tinggi. Sebab Kota Solo bukanlah daerah produsen serta bergantung supply dari lokasi lain. “Selama ini, persediaan beragam komoditas relatif melimpah, ” jelas Rohana. 

Sebagai antisipasi kenaikan harga, TPID mengagendakan sebagian aktivitas pasar murah dan pembagian sembako gratis pada orang-orang. Aktivitas ini diinginkan bisa mengintervensi pasar supaya kenaikan harga relatif masih tetap dalam skala lumrah.